RAZIA
Hari ini Gilang memasuki ruang
kelasnya, Bryan sang ketua kelas sudah menyambutnya , “Hei,Gilang ! hebat kamu.
Selamat ya kemarin sudah menyumbang satu
buah goal sehingga tandingannya kemarin menang,gitu dong tumben kamu
pintar,hahaha .“
Menjelang istirahat pertama
setiap hari Senin,ada keributan di sekolah,karena akan diadakan razia oleh guru
bk yaitu razia rambut,tali sepatu putih/warna warni, baju tidak
rapi/dikeluarkan,dan lain-lain.
Razia memang sangat ditakuti
karena guru bk akan menyita sepatu mengguntingi rambut-rambut yang sudah
panjang,menegur yang tidak memasukkan bajunya.Padahal anak-anak sudah punya
taktiknya,tetapi tetap saja kena razia.
Gilang yang bajunya tidak
dimasukkan tali sepatunya putih ,jelas jadi sibuk sendiri. Dia buru-buru mengemasi
buku bukunya.
“Mau kemana kamu lang?” Tanya Doni yang duduk di sebelahnya.
“Kabur!” jawab Gilang seenaknya,sambil matanya melihat ke guru
TIK yang membelakangi murid-murid.
“Kabur? Maksud kamu kabur lewat jendela?” Tanya Doni curiga.
Tetapi begitu Gilang sudah naik
ke jendela,sang guru tiba-tiba membalikan tubuh. Matanya langsung tertuju
kepada Gilang yang seperti maling lagi beroperasi. Kalau lagi terdesak,gilang
anaknya suka nekat,bandel banget.
Tanpa basa basi,Gilang langsung
di seret ke depan kelas untuk diinterograsi.
Lalu di bawa ke ruang BK untuk penghakiman lebih lanjut.
Gilang tidak bisa berbuat apa-apa
dia mengaku salah. Dengan polos dia mengaku salah dan meminta maaf kepada guru
bk.
Pada kesempatan itu Gilang
meminta maaf kepada guru bk dan berjanji untuk mengganti tali sepatu dan tidak
akan me geluarkan seragamnya.
Tiba-tiba guru bk menjadi iba
karena melihat sepatu gilang yang sudah kusam dan bolong,lalu beliau menjadi
ramah tidak marah lagi,beliau memaafkan Gilang.
Lalu Gilang melangkah ke luar
ruang bk untuk kembali ke kelasnya. Tiba tiba dia teringat pada tasnya yang di
lempar ke luar jendela,jangan jagan masuk ke got?
http://sintawulandar1.blogspot.com/
http://sintawulandar1.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar